Top Menu

Advertisement

Advertisement
terbaru

Tolak Rakernas, 2023 Ganti Ketua Umum

Katan Soeryo
Jumat, 03 Februari 2023, Februari 03, 2023 WAT
Last Updated 2023-02-04T07:34:17Z
Advertisement


Pepata mengatakan, "Berikanlah Seseorang Itu Jabatan dan Kekuasaan, Agar Kita Tau Kualitas Dirinya".


Seorang Organisatoris sejati tidak akan pernah melakukan tindakan yang merusak kesucian dan marwah organisasi nya. Jangankan melakukan, berfikirpun ia enggan, jika sebaliknya maka jelas seseorang tersebut tidaklah pantas dikatakan sebagai sosok Organisatoris, apalagi jika ia seorang pemimpin disebuah organisasi tersebut, niscaya perlahan akan menuju kehancuran bagi organisasi dan anggotanya.


Pada umumnya, seseorang yang seperti tergambar di atas, memiliki gaya kepemimpinan yang tidak Intelektual dan progresif, tidak visioner, dan cenderung arogan, apapun yang ia pikirkan bukan untuk kemajuan organisasi dan orang banyak, namun berfikir keuntungan serta kepuasan individual.


Organisasi Profesi Wartawan adalah wadah bagi seorang Insan Pers untuk terus menghidupkan nalar dan naluri serta konsistensi menjaga nilai-nilai serta produk Pers yang berlaku.


Seperti misalnya Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) sebuah organisasi wartawan yang lahir pada 13 April 2013 lalu. Kehadiran AWPI pasti diharapkan mampu menjadikan Pers Indonesia yang berintegritas dan profesional.


Namun, apa mungkin jika AWPI dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang oleh penulis gambarkan seperti tertera di Paragraf 2-3. Nampaknya AWPI akan jauh dari kemajuan dan perkembangan. Padahal dari penamaan organisasi nya saja tertulis Wartawan dan Profesional.


Pasca KONGRES-LB DPP AWPI yang berlangsung di Novotel Lampung pada 2019 lalu, setelah sepeninggal Ketua Umum sebelumnya (Ir. Nadiyanto), DPP AWPI tidak begitu progresif, hal yang wajar saja jika demikian, organisasi ini dipimpin oleh oknum yang arogan dan individualistik, bicara nya saja selalu untuk rugi (Uang), tidak berfikir bagaimana membangun narasi serta wacana Gerakan yang masif kedepannya untuk kemajuan organisasi.


Bahkan, seluruh tingkatan kepengurusan dari Kabupaten/Kota (DPC) dan Provinsi (DPD) nya, berjalan masing-masing, berdasarkan keinginan dan naluri para jajaran pengurus nya. Ya bagaimana tidak demikian, kita DPP nya saja tidak memiliki wacana besar dan pikiran besar yang kemudian tersusun secara Terstruktur, Sistematis dan Masif.


Jika ada seorang Ketua atau pengurus di DPC atau DPD yang bergerak tidak sesuai keinginan pribadi (Non Organisasi) maka Ketua Umum nya akan bertindak arogan, maen pecat dan begitu saja, maka banyak Kepengurusan DPC dan DPD Se-Indonesia ini merasa aneh, bingung dan lucu terkadang di pertontonkan dengan hal-hal semacam itu.


Ini bukan asumsi, tapi fakta yang ada, kita lihat saja Peraturan Organisasi (PO), Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) organisasi ini, itu seperti bukan produk hukum organisasi yang dapat menjadi pedoman secara intelektual dan organisatoris, semua kebijakan selalu didasarkan pada suka tidak suka dan senang tidak senang sangat bahaya sekali bagi kehidupan para Insan Pers yang tergabung dalam organisasi ini.


Tentu ini menjadi evaluasi besar yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran pengurus DPC dan DPD Se-Indonesia. Sudahlah kita sama-sama sadar dan merasakan, jadi DPC dan DPD Se-Indonesia tidak perlu lagi berdiam diri, Evaluasi dan ganti saja Ketua Umum DPP AWPI ini demi keberlangsungan harkat dan martabat organisasi dan kehidupan Pers Indonesia kedepannya.


Dan kepada Dewan Pers perlu ekstra melihat dan mempertimbangkan lagi jika AWPI akan dijadikan sebagai Konstituen nya.


Kami seperti ini karena cinta AWPI kami sayang AWPI. Kami tidak mau AWPI rusak karena satu orang, kita sudah salah pilih pemimpin di DPP AWPI ini. Maka ini harus menjadi pelajaran bagi AWPI se-Indonesia.


#2023GantiKetuaUmum

#TolakRakernasAWPI

#SelamatkanAWPI

#2023GelarKongresLB